Sejarah berdirinya ADHAI



Informasi - 28 September 2022

SEJARAH BERDIRINYA

 ASOSIASI AKUPUNKTUR DAN TERAPI INTEGRATIF VETERINER 

DI INDONESIA

Oleh : Drh. S. Dharmojono

  1. Praktek Cenceu (Akupunktur & Moksibasi) diperkirakan sudah dilakukan sejak sebelum Indonesia merdeka, yang dibawa oleh imigrant China baik secara pengobatan maupun budaya mereka. Sebagian besar pelakunya adalah mereka yang mendapat ilmunya secara turun temurun dari mulut ke mulut orang tuanya. Pelaku pengobatan ini, yang kemudian dikenal sebagai Sinshe atau Akupunkturis, berlatar belakang pendidikan bermacam-macam, berpraktek pun tanpa perizinan.
  2. Dengan semakin berkembangnya dan diminatinya pengobatan alternatif, khususnya Cenceu (A&M), maka praktek A&M khususnya di DKI Jakarta makin meluas, terbetiklah Dinas Kesehatan DKI Jakarta (waktu itu Dr Herman Soesilo alm) untuk melakukan pengawasan praktek-praktek A&M tersebut dengan tujuan melindungi rakyat sekaligus melakukan pengawasan. Maka dikeluarkanlah  Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 037/Birhub/1973 yang isinya Wajib Daftar Akupunkturis
  3. Bersamaan dengan ad.2 itu dianjurkan pula agar dibentuk Asosiasi/Persatuan para praktisi Akupunktur tersebut. Maka mulailah terbentuk Asosiasi Akupunkturis, a.l. Ikatan Akupunkturis Indonesia (IAI), Ikatan Naturopati Indonesia (INI), Persatuan Akupunkturis Indonesia (PAI). Mulailah ada Dokter Hewan yang bergabung dalam organisasi Akupunkturis, yaitu Drh Martono, Drh Koesito dan Drh Dharmojono . Mereka bergabung kedalam IAI, Drh Dharmojono sebagai Ketua-I (1978). Keterikutan Dokter Hewan ke dalam Asosiasi Akupunktur tersebut membangkitkan minat beberapa Dokter Hewan lainnya untuk belajar Akupunktur dengan tujuan mengevaluasi sampai dimana Ilmu Akupunktur & Moksibasi dapat diterapkan dalam Kedokteran Veteriner
  4. Di Indonesia (1978) Akupunktur Veteriner kemudian dimotivasi oleh Brigjen Drh Arjodarmoko  yang dimulai pada manusia dengan pemikiran untuk dikembangkan pada hewan. Salah satu Dokter Hewan yang ditugaskan untuk belajar Ilmu Akupunktur ke Korea adalah Letkol (Pol) Drh. Martono, yang kemudian sempat memperagakan Akupunktur Anesthesia pada hewan (anjing), disaksikan oleh Ibu Tien Soeharto, ketika upacara Peresmian berdirinya Rumah Sakit Hewan Jakarta.
  5. Dalam tahun 1978 itu juga terbentuklah YP3T (Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Pengobatan Tradisional. Tokoh-tokohnya adalah Dr Sawitono Amin Singgih, Dr V. Sutarmo Setyadi, Dr Tomi Hardjatno, Dr Harjono Soemintardjo, Dr Gunawan, Drh Martono, Drh Koesito, Letkol Soetjipto dan Drh Dharmojono . YP3T ini menyelenggarakan Kursus A&M sampai angkatan ke-14 dan beberapa kali Seminar Ilmiah Berkala dan workshop antara lain bidang Elektro Akupunktur I (1981 ) dan II (1983). Alumni YP3T ini antara lain adalah Drh R. Harry Soehartono (yang pada waktu itu beliau Sarjana Kedokteran Hewan dan sedang menulis Skripsi berjudul “Tinjauan Penggunaan Anestesia Akupunktur sebagai Penunjang Ilmu Bedah Veteriner”, sebagai syarat mendapatkan Gelar Dokter Hewan dari FKH-IPB, 1986). Mulailah A&M memasuki kampus.
  6. Karena banyaknya Asosiasi di bidang A&M tsb (lihat ad.3), maka DinKes RI dan DepDagri menghimbau agar asosiasi-asosiasi tsb dipersatukan, sesuai dengan pada waktu itu (1980) diterbitkan UU Ormas dimana organisasi-organisasi sejenis harus disatukan. Kemudian pada tahun 1986 diselenggarakan pertemuan antar asosiasi/organisasi bidang A&M. Pertemuan itu dihadiri oleh IAI, PAI, sedangkan INI tidak bersedia bergabung dengan alasan bahwa A&M yang menjadi visinya adalah murni Traditional Chinese Medicine (TCM) yang meliputi Herbal dan Tuina
  7. Pada tahun 1986 lahirlah Asosiasi Bernama Persatuan Akupunkturis Seluruh Indonesia (PAKSI) yang dibidani oleh DikNas, DepDagri, DepKes dan Dep. Tenaga Kerja. Anggota PAKSI adalah 

Akupunkturis dengan latar belakang Pendidikan yang sangat bervariasi menjadi sangat berkembang ke tingkat Nasional. Sementara itu Akupunkturis yang berlatar belakang Kedokteran juga membentuk asosiasinya sendiri seperti PDAI (Perkumpulan Dokter Akupunkturis Indonesia) dan HIDAMI (Himpunan Dokter Akupunkturis Medik Indonesia).

  1. PAKSI berhasil membina hubungan fungsional yang baik dengan DikNas dan DepKes. Banyak kegiatan yang berimplikasi meningkatkan popularitas A&M diantaranya aktif membentuk Subkonsorsium Akupunktur yang beranggotakan DekKes, DikNas, Lembaga Konsumen, Ahli/Pakar dan Asosiasi A&M, dalam hal ini  PAKSI berperan sangat dominan. Kegiatan PAKSI yang bermitra dengan DikNas dan DepKes menyelenggarakan Penataran Narasumber dan Penguji Praktek dibidang A&M tahun 1985, selanjutnya diikuti dengan penyelenggaraan Penataran Master Trainer TP dan PP tingkat Nasional (21 Agustus 2000) dan Uji Coba Ujian Profesi Akupunktur (September 2002) dimana aktif didalamnya DR Drh Tatang Sentanu Adikara dan Drh Dharmojono. 

PAKSI juga Bersama BNS-Profesi menyelenggarakan Pelatihan Asesor Ujian Kompetensi Akupunktur di Jakarta (April 2006) diikuti dengan pembentukan LSKAI (Lembaga Sertifikasi Kompetensi Akupunktur Indonesia,

  1. Sementara itu sejak 2001, Drh Dharmojono mendirikan LPK “DHARMA” Bidang A&M Dasar, yang antara lain alumninya adalah Drh Silfiana Ganda Kesuma (2004), Drh Eka Andriyan Novianto (2005),  Drh Tatang Cahyono (2006) dan 5 orang Drh dari Rumah Sakit Hewan Jakarta (Drh. Yeye Sri Danti, Drh James E. Oktavianus, Drh Sabrina LAN, Drh Reagansa Purba dan Drh Erdwin Satya Dharma.   Sejak itu Drh yang berminat belajar A&M terus bertambah sampai tulisan ini dibuat ada 83 orang Drh alumni LPK “DHARMA”, a.l. tercatat Drh Gustav Ananta Mueller (2007) dan dari kalangan Dosen FKH-IPB a.l. Drh. Soesatyoratih MSi dan Drh. Budhy Jasa Widyananta (2012).

Banyak mahasiswa dari Prof. DR Drh Tatang Adikara (FKH-Unair) dan Drh Soesatyoratih, MSi (FKH-IPB) yang menulis skripsinya di bidang Akupunktur Veteriner. Tentunya ada juga Drh Akupunkturis yang alumni dari LPK lainnya

  1. Terpicu oleh sudah banyaknya dokter hewan yang belajar A&M (lihat ad.8, ad.9), maka beberapa Drh berkumpul di rumah Drh Dharmojono (26 Maret 2009) , hadir dalam pertemuan tsb 21 orang Drh Akupunkturis dan Peminat lainnya untuk mendiskusikan kemungkinan membentuk Asosiasi Drh Akupunkturis Veteriner (lihat daftar absensi terlampir)
  2. Sebagai tindak lanjut dari Pertemuan Dokter Hewan Akupunkturis Veteriner dan Peminat lainnya (lihat ad.10), maka pada tanggal 30 Juni 2012 bertempat di Gedung SMK 57 Ragunan diselenggarakan Pertemuan Pembentukan Asosiasi Dokter Hewan Akupunkturis Indonesia. Dalam Pertemuan tsb hadir Wakil dari PB. PDHI (DR Drh Desianto) dan Wakil PDHI Cabang DKI Jakarta (DR Drh Suryani Handaya).
  3. Dalam Pertemuan tersebut terpilih secara aklamasi Pimpinan Sidang adalah Drh Husnul Hamdi dan Sekretaris Sidang adalah Drh Vici Eko Handayani. Sidang ini selanjutnya menyetujui secara bulat berdirinya ASOSIASI DOKTER HEWAN AKUPUNKTURIS INDONESIA (ADHAI) sebagai Organisasi Non-Teritorial (ONT) dibawah payung PDHI dan Sidang menyatakan bahwa Pertemuan tsb sebagai MUNAS I – ADHAI.

MUNAS I – ADHAI selanjutnya menetapkan dan mengesahkan sbb:

  1. Tata tertib Munas I
  2. Tatacara Pemilihan Ketua/formatur untuk Pengurus ADHAI 2012-2016
  3. Anggaran Rumah Tangga Asosiasi (ART)
  4. Program Kerja ADHAI untuk masa bakti 2012 – 2016
  5. Susunan Pengurus ADHAI masa bakti 2012 – 2016
  1. Dalam MUNAS-I ADHAI tsb telah disahkan pula Susunan Pengurus dan Dewan Pakar untuk masa bhakti 2012 – 2016 sbb:

 

DEWAN PENGURUS DAN DEWAN PAKAR ADHAI

MASA BHAKTI 2012 – 2016

 

KETUA                  : Drh. Gustav Ananta Meuller

SEKRETARIS        : Drh. Mona Bustami

BENDAHARA       : Drh. Vici Eko Handayani

KETUA BIDANG  :

  1. PENDIDIKAN/CONTINUING EDUCATION : Drh. Husnul Hamdi
  2. PENELITIAN & PENGEMBANGAN : Drh. Tatang Cahyono
  3. UMUM : Drh. Silfi G.K dan Drh. Erdwin Satyadharma

DEWAN PAKAR : Drh. R. Harry Suhartono, Mapp.Sc, PhD

                                Drh. S. Dharmojono

                                Drh. Gustav A. Meuller

               Adapun Program Kerja Kepengurusan 2012 – 2016 adalah sbb;

  1. Inventarisasi dan pendaftaran ulang anggota, serta membuat Kartu Tanda Anggota dan menetapkan alamat Kantor Sekretariat ADHAI
  2. Pengumpulan Iuran Anggota dan pencarian dana yang syah untuk membiayai kegiatan asosiasi
  3. Menyusun Daftar Standar Kompetensi Dokter Hewan Akupunkturis
  4. Meningkatkan kadar profesionalisme (Knowledge, Skill, attitude, responsibility, accountability) anggota.
  5. Menyelenggarakan Temu Ilmiah Berkala dalam bentuk Seminar, Lokakarya, forum diskusi, dsb dengan pembicara dalam dan luar negeri.
  6. Membuat media komunikasi antar anggota, antara lain Website, News Letter, dll
  1. Pada tanggal 17 Oktober 2017, diselenggarakan MUNAS-II ADHAI di Gedung Klinik PETLOVE CENTER, Jl. Palatehan I/30, Jakarta yang dihadiri oleh Wakil dari PB PDHI (Drh. R.P Agus Lelana, alm). Dalam MUNAS-II, tersebut disepakati nama Asosiasi ADHAI diganti nama dengan ASOSIASI AKUPUNKTUR DAN TERAPI INTEGRATIF VETERINER INDONESIA (AKTIVI), dengan susunan pengurus sbb:

KETUA UMUM                  : Drh. Silfiana Ganda Kesuma 

SEKRETARIS                       : Drh. Wismo Aji Nugroho

BENDAHARA                      : Drh. Tamara Arizona

  1. Pada tanggal 12 Juli 2022 AKTIVI menyelenggarakan MUNAS-III bersamaan dengan Seminar di Hotel Grand Whiz Lebak Bulus Jakarta. Dalam MUNAS-III ini Drh Silfiana Ganda Kesuma terpilih kembali sebagai Ketua Umum AKTIVI untuk periode ke-2.


Cek status permohonan Anda di AKTIVI IVAITA

Apabila telah mendaftar dan ingin mengetahui sampai dimana proses status pengajuan permohonan Anda